Senin, 11 Mei 2009

Cangkir yang Cantik

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya.
"Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik.

Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop ! Stop ! teriakku lagi.

Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku.
Asapnya begitu memualkan.

Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !"

Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya!

Tolong!!!!

Hentikan penyiksaan ini!
Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya.
Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca.

Aku melihat diriku, Aku terkejut sekali.

Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku."


Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita.

Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata.

Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah.

"Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN.

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Alllah sedang membentuk anda.

Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.
"Yak 1 : 2 - 4

Jumat, 08 Mei 2009

lucu, Unik apa Kreatif??



Tanganku jadi burung????
oh tidak!!!
hahaha...





Unik banget ya..
cara meletakkan jam nya sama seperti memakai jam beneran kan ??? WOWWW...
Keren keren keren...
hahaha...






Cocok nya buat Iklan Mie Instant kali ya??
sedot terus, sampe mampus...
hahaha....











"NO COMMENT!!!!"
hahaha...







Top Markotop

Barusan gw lagi iseng browsing2...
eh ternyata gw liat nih gambar. yaudah gw masukin aja ke blog gw ini...
keren bngt ya, kira2 brp lama ya bikin ky gini???

Keren lah!!!
Top Markotop!!!
hahaha...












Selasa, 05 Mei 2009

Bersyukurlah...


Tulisan ini gw ambil dari halaman paling belakang koran Kompas (29/04/09).
Sangat-sangat inspiratif dan patut menjadi teladan.

Terry Fox adalah seorang mahasiswa kelahiran Winnipeg, Manitoba-Kanada, 28 Juli 1958. Seperti anak muda lain, Terry Fox sejak muda amat menyukai olahraga basket. Kesukaannya itu diteruskan ketika diterima sebagai mahasiswa tahun pertama jurusan kinesiologi di Universitas Simon Fraser di Vancouver, Kanada.
Di universitas itu, ia juga diterima sebagai anggota tim bola basket.

Namun, kesukaan bermain basket ini tidak bisa dipertahankan karena ia sering merasakan kesakitan yang amat sangat pada kaki kanannya. Dari pemeriksaan dokter diketahui, Terry yang baru berumur 18 tahun itu mengidap kanker tulang. Akibatnya, kaki kanan Terry harus diamputasi sekitar enam inci (sekitar 15 cm) di atas lutut. Pada saat itu, dunia kedokteran belum menemukan cara lain untuk pengobatan kanker, selain diamputasi. Saat diamputasi, Terry sempat kehilangan semangat hidup.

Beruntung, keluarga tak henti memberi semangat untuk hidup. Selain itu, Terry menyadari betapa dukungan masyarakat umum untuk penelitian kanker masih kurang. Dari permenungan itulah, Terry mendapatkan ide untuk melakukan aktivitas maraton pengharapan dengan melintasi Kanada sejauh 5.000 mil.

Meski sempat ditentang banyak orang, termasuk ibunya—Betty Fox—Terry tetap mewujudkan keinginannya. Marathon of Hope pun dimulai pada 12 April 1980 dari St John, Newfoundland.
Dengan menggunakan kaki kanan palsu, Terry Fox berlari tertatih-tatih melintasi jalan-jalan di Kanada. Meski semula banyak orang tak menghiraukan aktivitas Terry, lama-kelamaan perjuangan ini menarik perhatian. Bagai gelombang, antusiasme masyarakat makin lama makin besar.

Meski Terry pantang menyerah, penyakit kanker agaknya lebih cepat dan lebih ganas menyerang. Tanggal 1 September 1980 adalah hari ke-143 Terry melakukan Marathon of Hope. Perjalanan pun sudah ditempuh sejauh 5.373 km dan Terry sudah mencapai Thunder Bay, Ontario.

Saat itu Terry merasakan dadanya amat sakit. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit. Ternyata kanker sudah menyerang paru- paru. Dokter meminta Terry menghentikan aktivitasnya. Keinginan Terry untuk melintasi Kanada sejauh 5.000 mil dan ingin merendam kaki palsu di Lautan Atlantik pun sirna. Pada tanggal 28 Juni 1981, Terry Fox meninggal pada usia 22 tahun.

Sabtu, 11 April 2009

Management Waktu

Suatu hari, seorang ahli ’Management Waktu’ berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis,
dan ia memakai ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri di hadapan siswanya dia berkata, Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan
meletakkannya di atas meja.
Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran
segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk
masuk ke dalamnya, dia bertanya,
"Apakah toples ini sudah penuh?"
Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata,
"Benarkah?

Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.

Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit
mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah- celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi,
"Apakah toples ini sudah penuh?" Kali ini para
siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya.

Kembali dia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir.
Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong di antara kerikil dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya,
"Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu
terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya, "Apakah
maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab,
"Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu,
jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya.


Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa:

Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan pernah bisa
memasukkannya ke dalam toples sama sekali.


Apakah batu-batu besar dalam hidupmu?
Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, dan mimpi-mimpimu.
batu besar itu adalah Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu.

Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yang pertama, atau kamu tidak akanpernah punya waktu untuk melakukannya.

"Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktumu, maka kamu hanya
memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil.

kamu tidak akan punya waktu berharga yang kamu
butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu".

Selasa, 31 Maret 2009

Tersenyumlah Dengan Penuh Harapan

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung.
Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan.

Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari.

Sebalkah anda?

Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat.

Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah.

Sebalkah anda?

Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat?

Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak.

Inikah yang disebut dengan "ketidakmujuran"?

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita.

Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata.

Dalam menghadapi kehidupan ini, kita sering merasa hidup begitu menekan dan sulit.
Berbagai pekerjaan membuat kita melewati hari demi hari dalam stres yang berkepanjangan. Berbagai masalah membuat kita tak mampu lagi melihat hal-hal yang indah dan menarik dalam hidup.

Bahkan kadangkala ada juga orang yang begitu putus asa sehingga mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.
Kalaupun tidak seekstrim itu, banyak orang menjadi seperti robot.
Melewati hari demi hari dalam rutinitas yang monoton.
Tanpa gairah, tanpa semangat, dan tanpa harapan.

Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti berjuang.

Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah yang tepat bagi kelangsungan hidupnya

Hidup menjadi berarti jika kita mengisinya dengan kerja dan usaha tentang hal hal yang baik.
Yang paling penting dari semua itu adalah meskipun hidup ini sia-sia, tetapi hidup ini adalah pemberian Tuhan.

Maka selama kita hidup nikmatilah hidup kita dengan selalu berusaha, sukacita dan harapan. Hanya dengan demikian kita dapat menemukan keindahan hidup, pendek atau panjang umur kita.
Kita dapat menikmati keindahan hidup, kaya atau miskin keadaan kita.
Karena hidup adalah Anugerah.

Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti berjuang.

Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah yang tepat bagi kelangsungan hidupnya.

Ini membuktikan bahwa hidup manusia itu berharga karena didalamnya terkandung nilai-nilai yang diperjuangkan untuk membuat manusia tetap hidup.
Kejengkelan yang kita alami dalam hidup itu muncul kerena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan.
Kita hanya mementingkan diri sendiri.
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum...


Maka, Tersenyumlah dengan penuh harapan...

Minggu, 29 Maret 2009

Dengan Cabul gw berkata, ”GW TIDAK CABUL!!!”


Ga sedikit dari temen2 gw yg ngomong klo gw itu “CABUL”
Sampe ada temen gw yg ngomong klo gw itu memiliki Otak Cabul Tingkat Tinggi.
Cabul Tingkat Tinggi???
Wow....
Sebegitu Cabulkah gw di mata temen2 gw???
Hahahaha....

Klo itu yang mereka liat dari gw, berarti perlu sedikit klarifikasi nih kynya.

Apakah gw Cabul?
”Dengan Cabul, gw brani bilang TIDAK!!!”

Knpa gw brani bilang Tidak???

Cabul itu menurut gw adalah:
Suatu pemikiran dari otak kita, kemudian dikeluarkan melalui kalimat/ perkataan yang yang dikeluarkan dari mulut seseorang, yang arti dari perkataannya itu bisa dibilang ”JOROK” (berhubungan dengan kelamin Pria-Wanita)
Ya ga sih???
Hehehe….

Tapi sebenernya, mksd gw berkata cabul itu cuma sebagai selingan, yang bisa membuat smua orang tertawa.
Banyak tmn2 gw yang bisa tertawa terbahak-bahak sampe sakit perut segala, cm gara2 topik yg di obrolin berhubungan dengan yang cabul2.

Jadi, klo kita bisa tertawa terbahak-bahak sampe sakit perut segala, cm gara2 topik yg di obrolin berhubungan dengan yang cabul, apakah itu bisa dibilang hanya gw seorang yang cabul???

Temen2 gw bisa ikt tertawa, itu karena mereka pun sebenernya Cabul.
Mereka juga memiliki pikiran yang cabul, makanya mereka pun ikt tertawa.

Cuma sekarang yang jadi masalah adalah, seberapa besar tingkat cabul mereka dibandingkan dengan gw.
Mungkin temen2 gw itu juga mempunyai pikiran yang Cabul, tp mungkin cuma sedikit.
Mungkin gara2 itu kali ya, makanya gw dicap sbg Orang Cabul??? ( karena Tingkat pemikiran Cabul gw, yang lebih besar daripada temen2 gw)
Hehehe....

Tapi klo di liat2 lagi, kynya cabul itu merupakan sesuatu hal yang lumrah, yang ada dalam lingkungan sekitar kita.
Liat aja, Film2 bioskop Indo yg berbau2 Cabul tuh banyak banget, dan ga pernah ada matinya.
Klo di bioskop ada Film Indo baru, kynya bisa dibilang 50% nya adalah Film2 yang berbau dengan Cabul. Walaupun Genre nya Komedi, tapi tetep aja isinya ga jauh dari yang namanya Cabul.
Ya ga sih???
Hehehe....

Terus terang aja, tujuan dan alesan gw berkata2 cabul itu cm semata2 ingin membuat suasana yg lebih ceria.
Kita tertawa bersama2 sampe sakit perut segala.
Tapi dibalik perkataan yang cabul itu, secara tidak langsung timbulah suasana yang ceria, dan ga garing.
Ya ga sih???
Hehehe....

Walaupun pada akhirnya, tetep aja gw di cap sebagai seorang yg Cabul ma temen2 gw.
Tapi gw sih cuek aja, itu terserah temen2 gw yang menilai....

Jadi, Dengan Cabul gw berkata, ”GW TIDAK CABUL!!!”
Hehehe...